Candidiasis Usus

Posted by Dedy Saputra Wednesday, June 17, 2009 0 comments
Pendahuluan
Candidiasis usus atau enteritis oleh Candida, dapat merupakan
penyakit setempat saja, atau merupakan bagian dari candidiasis
sistemik. Bila penyakit ini bersifat setempat, maka kelainan
hanya ada di dalam usus. Bila penyakit itu merupakan sebagian
candidiasis sistemik, tentu terdapat juga kelainankelainan pada
alat-alat lain. Candidiasis usus dapat bersifat akut maupun
menahun dan dapat mengenai semua umur penderita.
Gejala utama candidiasis usus akut ialah diare, tinja lembek
hingga cair, biasanya tanpa lendir dan darah. Gejala candidiasis
usus menahun tidak menentu. Pada kebanyakan keadaan,
timbulnya penyakit ini dikaitkan dengan adanya faktor
predisposisi pada penderita yang mempermudah timbulnya
penyakit tsb.
Penyebab penyakit ialah jamur Candida yang bersifat
menyerupai ragi. Walaupun ada 7 spesies yang diketahui dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, namun spesies utama ialah
Candida albicans. Spesies ini, juga spesies-spesies lainnya, dapat
ditemukan di dalam berbagai alat tubuh manusia sehat sebagai
saprofit tanpa menimbulkan suatu kelainan. Alat tubuh terbanyak
yang mengandung jamur ialah usus. Usus merupakan sumber
infeksi endogen untuk timbulnya candidiasis, karma candida
telah terdapat sebelumnya di dalamnya. Pada keadaan tertentu
ialah bila ada faktor predisposisi, maka jamur menimbulkan
kelainan. Faktor ini diantaranya ialah kelemahan tubuh, misalnya
pada bayi barn lahir atau orang tua renta dan mereka yang
menderita penyakit menahun. Pada keadaan yang lemah jamur
mudah menginvasi jaringan. Obat kortikosteroid dan sitostatik
mempunyai pengaruh yang sama. Obat antibiotik menekan
kuman-kuman yang semula hidup bersama dengan jamur di
dalam usus, sehingga jamur dapat tumbuh dengan subur. Jamur
dapat berubah dari sifat saprofit menjadi patogen.
Burke1 mengemukakan adanya korelasi antara malnutrisi
dan candidiasis usus. Penderita malnutrisi, biasanya
* Beliau wafat tanggal 18 Januari 1983, naskah ini kami terima
seminggu sebelumnya.
anak-anak, mudah menderita candidiasis usus karena tidak
mempunyai daya tahan cukup terhadap jamur itu. Adanya candida
di dalam usus menghambat absorbsi zat-zat makanan, terutama
hidrat arang, elektrolit serta cairan, dengan demikian terjadi diare.
Maka terjadilah lingkaran tanpa akhir.2 Fungsi vili usus yang
kurang baik juga dapat menjadi dasar timbulnya candidiasis, yang
sebetunya berdasarkan pada hambatan absorbsi bahan makanan
sehingga menimbulkan malnutrisi juga. Sebaliknya invasi candida
pada vili mengakibatkan fungsi vili terganggu.
Sebagai telah disebut di atas maka sumber utama infeksi
endogen ialah usus. Di samping infeksi endogen dapat terjadi
infeksi eksogen. Cara infeksi ini terjadi misalnya waktu bayi
dilahirkan. Bila vagina ibunya mengandung Candida, maka jamur
dapat tertelan dan masuk ke dalam usus. Cara lain ialah melalui
alat minum dan makan yang tercemar, misalnya di dalam tempat
perawatan bay' yang baru lahir 3 atau tempattempat perawatan
anak yang tidak memperhatikan kebersihan dengan baik.
Pada kesempatan ini akan dikemukakan beberapa hasil pemeriksaan
yang telah dilaporkan pada kesempatan lain .4
Biakan dan cara kerja
Bahan ialah tinja berbagai kelompok orang. Yang diperiksa ialah
murid SD dan mahasiswa tanpa keluhan, penderita dengan
kelainan usus dan penderita dengan alergi serta penderita yang
datang dengan fluor albus yang disebabkan oleh Candida tanpa
keluhan usus.
Tinja diperiksa secara langsung dan bila didapat basil negatif
dibiak pada medium agar dekstrosa Sabouraud dengan dan tanpa
khloramfenikol (500 mg/l). Jamur yang tumbuh menyerupai
ragi dianggap sebagai jamur candida. Hasil dicatat akan bentuk
jamur yang tampak pada pemeriksaan langsung dan jumlah jamur
(beberapa, banyak, penuh) yang timbul pada biakan.
Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna
dalam jumlah biakan positif pada penderita dengan kelainan usus
atau tidak, juga antara anak murid SD dan Mahasiswa.


Di dalam golongan penderita dengan kelainan usus terdapat
bayi-bayi dengan diare.
Penyelidikan lebih lanjut terhadap sebagian dari mereka,
ialah dengan melakukan pemeriksaan langsung terhadap tinja.
Hasilnya dikemukakan dalam tabel II.
Hasil diatas menunjukkan bahwa pada penderita enteritis
tampak hifa pada pemeriksaan langsung, tetapi hifa juga
tampak pada pemeriksaan langsung tinja penderita tanpa enteritis.
Pada penderita dengan enteritis 18% memberikan basil
positif pada pemeriksaan langsung dan 30% lainnya mempunyai
jumlah jamur yang besar (banyak dan penuh koloni) tetapi
jumlah inipun didapatkan pada pemeriksaan golongan yang
lain pula. Sedang hasil jamur negatif didapatkan juga pada
penderita dengan enteritis.
Pembicaraan
Telah dikemukakan basil pemeriksaan tinja baik secara langsung
maupun biakan dari penderita enteritis dan orang-orang
tanpa keluhan usus. Diagnosis candidiasis usus tidak selalu
dapat dibuat berdasarkan ditemukannya jamur di dalam tinja,
walaupun pada seorang penderita dengan diare. Hanya bila
ditemukan jamur itu dalam jumlah cukup besar atau adanya
bentuk hifa semu pada pemeriksaan langsung, dapat dianggap
Candida sebagai penyebab diare, baik primer maupun sekunder
berdasarkan penyakit lain.
Jumlah jamur yang dianggap besar ialah ± 104 / ml tinja.
Jumlah ini sebenarnya bukan jumlah tetap, sangat tergantung
akan kondisi penderita. Dulu dianggap bahwa hanya bila ada
hifa semu dapat dikatakan jamur sebagai penyebab kelainan.
Pandangan ini sudah berubah. Bentuk blastospora pada
permukaan tubuh (dinding usus) dapat menimbulkan rangsangan
karena merusak jaringan dengan mengeluarkan zat
yang disebut enzim histiolitik. Rangsangan ini cukup menye
babkan diare. Hanya bila keadaan menjadi menahun terbentuk
hifa yang menginvasi permukaan dinding usus lebih lanjut.5,6
Maka diagnosis. harus dibuat berdasarkan evaluasi yang
cermat.
Pengobatan untuk candidiasis usus yang murni tidak sukar.
Obat-obatan yang sekarang ada misalnya obat (tablet) oral
Nystatin, Amfoterisin dsb merupakan obat berkhasiat baik,
karena dalam hal ini bersifat sebagai obat setempat. Yang
sukar adalah untuk mengobati faktor-faktor predisposisi yang
menyertai penyakit ini. Biasanya bila ada candidiasis usus
harus dicari adanya faktor predisposisi ini. Karena faktorfaktor
itu dapat menentukan apakah seorang penderita dapat
mudah di sembuhkan atau tidak.
Kesimpulan.
Candidiasis usus dapat merupakan penyakit setempat saja, atau
sebagian candidiasis sistemik dan dapat bersifat akut atau
menahun. Candidiasis usus akut pada umumnya berupa diare,
tinja lembek sampai cair dan biasanya tanpa darah dan lendir.
Gejala candidiasis menahun tidak menentu. Pada umumnya
candidiasis timbul berdasarkan faktor predisposisi, maka bila
dibuat diagnosis penyakit tersebut, sebaiknya dicari faktorfaktor
predisposisi yang menjadi dasarnya. Faktor-faktor itu
sangat mempengaruhi penyembuhan penderita, maka perlu
juga diatasi. Untuk candidiasisnya sendiri banyak obat yang
berkhasiat baik, karena bersifat pengobatan topikal.
Diagnosis candidiasis usus harus dibuat dengan evaluasi
cermat, karena jamur candida dapat ditemukan di dalam usus
sebagai saprofit. Bila pada seorang penderita diare ditemukan
jamur candida walaupun dalam jumlah kecil, sebaiknya diobati
dengan obat anti Candida, karena diare adalah suatu faktor
predisposisi.

KEPUSTAKAAN
1. Burke et al. Effect of enteric micro organisms in intestinal sugar
and fatty acid absorbtion. 1977; Aust J Exp Biol Med Sci 55: 423.
2. Sunoto. Candidiasis usus. Hubungannya dengan diare dan KKP.
Symp Penanganan mycosis masakini Semarang: 1982.
3. Suprihatin SD. Penyelidikan terhadap infeksi Candida albicans
pada bayi dan wanita di Jakarta, Indonesia. Tesis FKUI 1962.
4. Suprihatin SD. Diare yang disebabkan oleh jamur. KONAS Mikrobiologi
III, Jakarta : 1981.
5. Rippon JW. The pathogenic yeast. Candidiasis Medical Mycology
1st ed. Philadelphia, London, Toronto: W.B. Saunders Co, 1974.
6. Odds FC. Pathogenesis of Candidosis. Boerhave Comm for Postgrad
Med Educ Fac Med. Univ Leyden, 1981.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Candidiasis Usus
Ditulis oleh Dedy Saputra
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://mrd33p.blogspot.com/2009/06/candidiasis-usus.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Ricky Pratama's Blog support EvaFashionStore.Com - Original design by Bamz | Copyright of Tutorial , Bisnis.