Belajar memahami TUHAN

Adalah sulit di mengerti bagaimana Allah merancangkan yang baik dalam keadaan yang tertindas.
Kata "turut bekerja" menunjuk pada suatu misi Ilahi. Allah turut bekerja, karena diluar Tuhan,kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Allah bekerja tidak terkait dengan kemampuan seseorang dan dengan logika kita. Yang harus kita pahami untuk Allah bekerja adalah:
1. Harus paham waktu dari Tuhan
Allah bekerja sesuai dengan waktu dari Tuhan. sebagaimana kata Pengkhotbah 3:11 mengataka, bahwa Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Kegagalan dari bangsa israel untuk menerima Mesias adalah mereka gagal untuk mengerti waktunya Tuhan.
Lukas 19:41-44
Bangsa Israel mempunyai pandangan yang salah tentang mesias. Karena pandangan mereka hanya tertuju pada hal-hal fisik saja (Lukas 24:21).
2. Harus pahami rencana dari Tuhan.
Firman Tuhan mengatakan bahwa kita dipilih sebelum dunia dijadikan. Ini berarti bahwa Tuhan telah memiliki rencana tersendiri bagi setiap pribadi kita. contohnya Ayub. Ia memahami rencana Tuhan dalam kehidupannya Ayub 42:2.
Yeremia 29:11 ditulis dengan latar belakang keadaan bangsa Yahudi yang tertindas dan dalam pembuangan ke babel selama tujuh puluh tahun. memang sulit dimengerti bagaimana Tuhan merancangkan yang baik dalam keadaan seperti itu. Keadaan yang terjadi sangat bertolak belakang dengan isi ayat ini.
Daniel, ia mengerti maksud Tuhan (Daniel 9). Daniel menemukan waktu kelepasan dari bangsa Yahudi. Makanya , ia berdoa dan berpuasa sungguh-sungguh. waktu kelepasan adalah gambaran dari kebangunan rohani. Harus ada orang yang berseru seperti Daniel untuk waktu kelepasan itu. Untuk kebangunan rohani harus ada seruan, berupa doa syafaat dan puasa.
3. Harus pahami bagaimana Allah bekerja
Yusuf, di paham bagaimana Allah bekerja. Itu dapat dilihat dalam sikapnya kepada saudara-saudaranya di mesir(Kejadian 45:5).
Yusuf dikasihi oleh Yakub karena sepulang menggembala dari padang, Yusuf melayani Yakub. Orang yang melayani Tuhan, ia dikasihi Tuhan. Ia tinggal dalam kasih Allah. Swperti Yusuf, yang kemudian ditinggikan di Mesir, demikian pula bagi setiap anak Tuhan yang melayani dan mengasihi Tuhan. Tuhan punya cara untuk menggikan anak-anakNYA..

Oleh Pdt. Karel