Upah Kerendahan Hati
(2smuel 12:1-14)
Bukan hal yang mudah menemukan pemimpin yang rendah hati. Semakin besar kapasitas seorang pemimpin biasanya disertai dengan naiknya ego dan kesombongan di dalam dirinya.
Bila kita menyodorkan daftar nama pemimpin yang rendah hati, sepertinya Daud layak untuk menempati peringkat atas sebagai seorang raja yang rendah hati.
Tidak ada mausia yang lahir dengan kerendahhatian di dalam dirinya. Kerendahhatian bukan sifat alami seorang manusia, sehingga kita memerlukan kasih karunia dari Tuhan untuk memilikinya. Kerendahhatian juga tidak bisa diperoleh seseorang dengan instan melainkan membutuhkan proses yang tidak mudah. Saat seseorang merelakan dirinya untuk ditegur karena membuat kesalahan, menerima ajaran dan didikan orang lain terutama dari usia atau golongan yang lebih rendah sebenarnya itulah latihan untuk menjadi orang yang rendah hati. Teguran, ajaran, dan didikan yang Tuhan berikan bisa lewat manusia atau kejadian tertentu yang kita alami. Mengaaikan atau menolak didikan Tuhan membuat kerendahatian menjadi sesuatu yang mustahil selama kita tidak mau diajar dan dididik oleh Tuhan mustahil kita akan menjadi orang yang rendah hati. Sebagai pemimpin yang disegani pada waktu itu, Daud merelakan dirinya untuk ditegur nabi Natan ketika ia mengambil isteri Uria. Sebagai raja, Daud mengerti benar otoritas nabi Tuhan, sehingga ia pun rela menerima ketika nabi Natan menulahi anak hasil perzinahan dengan Batsyeba. Ia tidak merasa selalu benar dan menerima dengan ikhlas akibat dari kesalahan yang diperbutnya. Salah satu kehormatan yang iperoleh raja Daud sebagai upah kerendahhatiannya adalah kelahiran Yesus Kristus dari daftar silsilah keturunannya.
Apakah kita sudah belajar menjadi seseorang yang rendah hati?? kalau kita ingin belajar rendah hati, karena ada upah atau ganjaran bagi setiap orang yang rendah hati ( Amsal 22:4).
Ditulis oleh Dedy Saputra
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment